RSS

Akuntansi Internasional

I. Latar Belakang

     Sejarah akuntansi adalah sejarah internasional.Pembukuan doble entry, yang dianggap sebagai asal mula akuntansi yang ada sekarang, muncul dari kota di Italia pada abad 14 dan 15.Sejak itu, "pembukuan Italia" berimigrasi ke Jerman, Perancis, dan negara - negara berdataran rendah.Dari sana, kemudian mencapai Inggris, yang sebagai penguasa ekonomi dunia selama abad 17 dan 18 membuat Inggris menjadi misionaris yang ideal bagi akuntansi.Pengaruh Inggris menyebarkan tehnik - tehnik akuntansi tidak hanya ke Amerika Utara tetapi keseluruhan negara persemakmuran.

     perkembangan yang serupa juga terjadi ketika akuntansi Belanda dibawa ke Indonesia dan Afrika Selatan.Perancis memastikan bahwa Polinesia dan teritori - teritori yang diatur Perancis di Afrika bergantung pada sistem akuntansi Perancis, dan Jerman memperluas pengaruh akuntansinya antara lain ke Jepang, Swedia, dan Rusia.

     Seiring dengan tumbuhnya pengaruh ekonom AS selama pertengahan pertama abad ke 20, konsep - konsep dan praktik akuntansi AS diteruskan tidak hanya ke Jerman dan Jepang tetapi juga ke negara - negara berkembang seperti Brazil, Israel, Mexico dan Filipina.

     Warisan akuntansi, dengan demikian, bersifat internasional.Walaupun perkembangan nasionalistis yang luar biasa telah terjadi dalam akuntansi selama periode - periode yang berbeda dan pada negara - negara yang berbeda, jelas terdapat tradisi internasional yang seharusnya bisa membantu internasional akuntansi saat ini.

II. Definisi

     Pada tahun 1971, Prof. Thomas R.Weirich, Clarence G. Avery dan Henry R. Anderson mengemukakan tiga pendekatan berbeda : (1) sistem universal, (2) pendekatan deskriptif dan informatif yang mencakup semua metode dan standar dari semua negara, dan (3) praktik - praktik akuntansi dari anak - anak perusahaan yang ada di luar negeri dan perusahaan - perusahaan induk.Mereka menamai dan menjelaskan pendekatan - pendekatan definisioanl ini, masing - masing berikut :

     Akuntansi Dunia.Dalam kerangka konsep ini, akuntansi internasional dianggap sebagai suatu sistem universal yang bisa diadopsi oleh semua negara.Generally Acepted Acounting Principles (GAAP) untuk seluruh dunia, semacam yang ada di AS, akan dibentuk.Praktik - praktik dan prinsip - prinsip akan dikembangkan sehingga bisa diterapkan di semua negara.Konsep ini akan menjadi tujuan akhir dari sistem internasional.

     Akuntansi Internasional.Konsep utama kedua dari istilah akuntansi internasional melibatkan pendekatan yang deskriptif dan informatif.Berdasarkan konsep ini, akuntansi internasional meliputi semua ragam prinsip, metode dan standar akuntansi dari semua negara.Konsep ini melibatkan GAAP masing - masing negara, sehingga akuntan perlu menyadari sejumlah prinsip berbeda ketika mempelajari akuntansi internasional.Tidak ada prinsip - prinsip universal atau sempurna yang perlu dibentuk.Kumpulan semua prinsip, metode dan standar dari semua negara akan disebut sebagai sistem akuntansi internasional.Perbedaan - perbedaan ini muncul karena perbedaan - perbedaan dalam geografis, pengaruh sosial, ekonomi, politik dan hukum.

     Akuntansi Bagi Perusahaan Anak di Luar Negeri.Konsep utama ketiga yang bisa diaplikasikan ke "akuntansi internasional"mengacu kepada praktik - praktik akuntansi perusahaan induk dan perusahaan anak - nya di luar negeri.Acuan atas negara tertentu atau tempat domisili perusahaan diperlukan dalam konsep ini agar pelaporan keuangan internasional efektif.Kepentingan akuntan yang utama adalah translasi dan penyesuaian laporan keuangan anak perusahaan.Masalah - masalah akuntansi yang berbeda akan timbul dan prinsip - prinsip akuntansi yang berbeda harus diikuti tergantung negara mana yang digunakan sebagai acuan bagi translasi dan penyesuaian.

III. Keuntungan Standar Internasional

Pada International Congress of Accountans ke - 12 di Meksiko City bulan Oktober 1982, John N.Turner, mantan Menteri Keuangan, Meteri Kehakiman dan Jaksa Umum Kanada, dan ketua - I dari Interim Comitte IMF, menyebutkan keuntungan - keuntungan dari "standar - standar yang memiliki daya terap universal", yaitu :
a. Keuntungan terbesar yang akan mengalir dari harmonisasi aalah daya banding informasi keuangan internasional.Daya banding semacam itu akan menghilangkan kesalahan pahaman yang ada sekarang mengenai keandalan laporan keuangan - laporan keuangan "luar negeri" dan akan menghilangkan salah satu rintangan paling penting bagi arus investasi internasional.

b. Keuntungan kedua dari harmonisasi adalah penghematan waktu dan uang yang sekarang dibutuhkan untuk mengkonsolidasi informasi - informasi keuangan yang berbeda pada saat lebih dari satu kelompok laporan diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan hukum - hukum atau praktik nasional.

c. Keuntungan ketiga dari harmonisasi adalah kecenderungan bagi standar - standar akuntansi diseluruh dunia untuk diangkat ke tingkat tertinggi dan untuk konsisten dengan kondisi - kondisi ekonomi, hukum dan sosial lokal.

IV. International Financial Reporting Standards
A. Latar Belakang 

     International Financial Reporting Standards merupakan standar pelaporan keuangan internasional yang menjadi rujukan atau sumber konvergensi bagi standar - standar akuntansi negara - negara di dunia.Termasuk di dalamnya Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.Standar Akuntansi Keuangan (SAK) telah melakukan konvergensi mulai tahun 2009 dan diharapkan selesai tahun 2012.Selain IFRS, sumber konvergensi adalah International Accounting Standards (IAS).
    Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS dikenal dengan nama terdahulu International Accounting Standards (IAS).IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Badan Komite Standar Akuntansi Internasional.Pada tanggal 1 april 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab guna menyun Standar Akuntansi Internasional dari IASC.Setelah pertemuan pertamanya, badan baru ini mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada.IASB terus mengembangkan standar dan menamai standar - standar barunya dengan nama IFRS.


B. Struktur International Financial Reporting Standards (IFRS)

     IFRS dianggap sebagai kumpulan standar "dasar prinsip" yang kemudian menetapkan peraturan badan juga mendikte penerapan - penerapan tertentu.Standar Laporan Keuangan International mencakup:
  • Peraturan - peraturan Standar Laporan Keuangan Internasional, dikeluarkan setelah tahun 2001.
  • Peraturan - peraturan Standar Akuntansi Internasional, dikeluarkan sebelum tahun 2001.
  • Interprestasi yang berasal dari komite Interprestasi Laporan Keuangan Internasional, dikeluarkan setelah tahun 2001.
  • Standings Interpretations Committee (SIC), dikeluarkan sebelum tahun 2001.
  • Kerangka kerja untuk persiapan dan presentasi laporan keuangan (1989)
     Dalam membuat keputusan, pihak manajemen harus kepada, dan mempertimbangkan kemungkinan penerapan akan, sumber - sumber berikut dalam urutan menurut:
a. persyaratan dan panduan dalam Standar dan Interprestasi dalam menangani hal serupa dan berhubungan
b. penjelasan, kriteria pengenalan dan konsep pengukuran untuk aset, kewajiban, pendapatan dan pengeluaran dalam keranka kerja.

C. Kerangka Kerja 

     Kerangka kerja  guna persiapan dan presentasi laporan keuangan menyampaikan prinsip - prinsip dari IFRS.Kerangka kerja IASB dan FASB sedang dalam proses pembaharuan dan perangkuman.Proyek kerangka konseptual gabungan bertujuan untuk memperbaharui dan merapikan konsep - konsep yang telah ada guna menggambarkan perubahan di pasar, praktek bisnis dan lingkungan ekonomi yang telah timbul dalam dua dekade atau lebih sejak konsep pertama kali dibentuk.
     Tujuan keseluruhan adalah untuk menciptakan dasar guna standar akuntansi dimasa mendatang yang berbasis bisnis, prinsip, konsisten secara internal dan diterima secara internasional.

D. Tujuan International Financial Reporting Standards (IFRS)

     Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan intern perusahaan untuk periode - periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang :
a. Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
b. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
c. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.

E. Konsep Pokok
  1. Tanggal pelaporan (reporting date) adalah tanggal neraca untuk laporan keuangan pertama yang secara eksplisit menyatakan bahwa laporan tersebut sesuai dengan IFRS (sebagai contoh tanggal 31 Desember 2006).
  2. Tanggal transisi (transition date) adalah tanggal neraca awal untuk laporan keuangan komparatif tahun sebelumnya (sebagai contoh 1 Januari 2005, jika tanggal pelaporan adalah tanggal 31 Desember 2006).
    Pengecualian untuk penerapan retrospektif IFRS terkait dengan hal - hal berikut :
  1. Penggabungan usaha sebelum tanggal transisi.
  2. Nilai wajar jumlah penilaian kembali yang dapat dianggap sebagai nilai terpilih.
  3. Employee benefits.
  4. Perbedaan kumulatif atas translasi (penjabaran) mata uang asing, muhibah (goodwill), dan penyesuaian nilai wajar.
  5. Instrumen keuangan, termasuk akuntansi lindung nilai (hedging).
   
Sumber : Akuntansi Internasional, Edisi Indonesia, Buku Satu.Penerbit Salemba Empat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar