RSS

Translasi Mata Uang Asing





Translasi Mata Uang Asing

I.Pengertian Translasi Mata Uang Asing
            Translasi adalah perubahan satuan unit moneter, tidak sama dengan konversi yang adalah pertukaran dari mata uang ke mata uang yang lain secara fisik, seperti hanya sebuah neraca yang dinyatakan dalam IDR disajikan ulang dalam nilai ekuialen Dollar AS.Transaksi mata uang asing terjadi dipasar spot, forward, atau swap.Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antarnegara, perbedaan suku bunga nasional dan eksploitasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang.Kurs nilai tukar pasar spot dapat dinyatakan langsung atau tidak langsung.
            Akuntansi bagi translasi valuta asing tidak diragukan lagi merupakan salah satu isu teknis yang controversial yang dihadapi oleh perusahaan – perusahaan multinasional ang merasa perlu menyiapkan laporan keuangan konsolidasi menyangkut hasil – hasil operasi domestik maupun dari luar negeri.Sebagian besar masalah yang berkaitan dengan translasi valuta berasal dari fakta bahwa kurs – kurs valuta asing yang digunakan dalam proses translasi jarang konstan.Konsekuensinya, hasil operasi dapat bervariasi, seringkali sering menyolok, akibat adanya perbedaan dalam kurs – kurs translasi yang dipakai dan disposisi akuntansi dari efek – efek keuangan yang dihasilkannya.
II. Metode Translasi Mata Uang Asing
            Metode translasi ini dapat diklasifikasikan kedalam 2 tipe, yaitu :
1.      Single rate method
Metode ini mengaplikasikan kurs tunggal, yaitu kurs berlaku atau kurs penutupan, untuk semua aktiva dan kewajiban valuta asing.Pendapatan dan beban valuta asing umumnya ditranslasikan pada kurs yang berlaku pada saat item – item ini diakui.Meskipun begitu, untuk tujuan kelayakan, item – item ini biasanya ditranslasikan dengan rata – rata tertimbang dari kurs – kurs berlaku untuk periode yang bersangkutan.


2.      Multiple rate methods
Metode – metode kurs berganda mengkombinasikan nilai tukar berjalan dan historis dalam proses translasi, dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu :
a.       Metode berlaku historis, Aktiva lancer dan kewajiban lancer sebuah perusahaan anak di luar negeri ditranslasikan kedalam valuta pelaoran perusahaan induknya dengan menggunakan kurs berlaku.Aktiva dan kewajiban non – lancar ditranslasikan dengan kurs historis.Item – item laporan laba – rugi, kecuali beban depresiasi dan amortisasi, ditranslasikan dengan kurs rata – rata masing – masing bulan operasi atau dengan basis rata – rata tertimbang dari seluruh periode yang akan dilaporkan.Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan dengan memakai kurs historis yang berlaku pada saat asset yang bersangkutan diperoleh.
b.      Metode moneter dan non – moneter, asset dan kewajiban moneter mewakili hak untuk menerima atau keharusan untuk membayar sejumlah valuta asing tertentu dimas depan (kas, piutang, dan hutang, termasuk hutang jangka panjang) ditranslasikan memakai kurs historis.Item – item laporan laba – rugi ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan prosedur yang telah dijelaskan bagi kerangka metode berlaku historis.
c.       Metode temporal, translasi valuta merupakan suatu proses konversi pengukuran (yaitu, penyajian ulang nilai tertentu).Karena itu, metode ini tidak dapat digunakan untuk mengubah atribut suatu item yang sedang diukur, metode ini hanya dapat mengubah unit pengukuran.

III. Keuntungan dan Kerugian Translasi
            PSAK No. 10 menyatakan bahwa keuntungan dan kerugian akibat translasi harus dinyatakan dalam perhitungan laba rugi periode dimana kurs mengalami perubahan.Bila timbulnya dan penyelesaian suatu transaksi berada dalam suatu periode akuntansi yang sama maka seluruh kurs diakui dalam periode tersebut.Namun, jika timbulnya dan diselesaikannya suatu transaksi berada dalam beberapa periode transaksi, maka selisih kurs harus diakui untuk setiap periode dengan memperhitungkan perubahan kurs untuk masing – masing periode.
            Secara internasional, perlakuan akuntansi atas penyesuaian – penyesuaian tersebut juga berbeda seperti halnya prosedur translasi.Pendekatan – pendekatan atas penyesuaian berkisar dari penangguhan hingga tidak ada penangguhan.

IV. Alasan – Alasan Bagi Translasi
            Perusahaan – perusaaan yang memiliki banyak operasi diluar negeri tidak bisa menyiapkan laporan keuangan konsolidasi kecuali jika perkiraan – perkiraan serta perkiraan – perkiraan perusahaan – perusahaan anaknya ditunjukkan dalam mata uang yang homogeny.Jadi seseorang tidak bisa menambahkan peso Meksiko, yen Jepang, franc Swiss, dan dollar Selendia Baru secara bersama – sama dan mendapatkan hasil yang berguna.Dengan demikian, diperlukan kerangka valuta tunggal dan ini, secara tradisional, berupa valuta pelaporan perusahaan induk.proses penyajian kembali (restating) berbagai saldo valuta asing kedalam valuta tunggal yang ekivalen dinamakan translasi.
            Alasan – alasan lain bagi translasi valuta asing adalah (a) untuk mencatat transaksi – transaksi valuta asing, (b) untuk melaporkan aktivitas – aktivitas cabang dan perusahaan anak internasional, dan (c) untuk melaporkan hasil – hasil operasi indenpenden luar negeri.

V. Kasus Translasi Mata Uang Asing


PT. XXX
Tanggal 31 Desember 2010


Pos
Rp.
Historis
Current Rate
CNC
MNM
TEM
Kas
12.500.000
1.389
1.276
1.276
1.276
1.276
Piutang
5.000.000
556
510
510
510
510
Peersediaan Brg
7.700.000
856
786
786
856
856
Tanah
2.000.000
222
204
222
222
222
Gedung
25.000.000
2.778
2.551
2.778
2.778
2.778
Akun.dep.gedung
(9.000.000)
(1.000)
(918)
(1.000)
(1.000)
(1.000)
Alat kantor
15.000.000
1.667
1.531
1.667
1.667
1.667
akun.dep.atk
11.800.000
(1.311)
(1.204)
(1.311)
(1.311)
(1.311)
Jumlah aktiva
46.400.000
5.156
4.736
4.928
4.998
4.998
Utang dagang
18.400.000
2.044
1.878
1.878
1.878
1.878
Utang wesel
14.000.000
1.556
1.429
1.429
1.429
1.429
Modal saham
14.000.000
1.556
1.429
1.621
1.691
1.691
Jumlah pasiva
46.400.000
5.156
4.736
4.928
4.998
4.998






(127)
65
135
135


Analisis :
Dengan kasus diatas maka nilai tukar mata uang asing saat itu menghasilkan kerugian translasi $127, tetapi pada metode current non current, moneter non moneter dan temporary/nilai tukar mata uang asing mengalami keuntungan sebesar 65 untuk CNC, 135 untuk MNM, dan 135 untuk TEM.

Sumber : 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Translasi Mata Uang Asing



PT. Perdana Karya Perkasa, Tbk
Tanggal 31 Desember 2008

Pos
Rp.
Historis
Current Rate
CNC
MNM
TEM
Kas
12.500.000
1.389
1.276
1.276
1.276
1.276
Piutang
5.000.000
556
510
510
510
510
Peersediaan Brg
7.700.000
856
786
786
856
856
Tanah
2.000.000
222
204
222
222
222
Gedung
25.000.000
2.778
2.551
2.778
2.778
2.778
Akun.dep.gedung
(9.000.000)
(1.000)
(918)
(1.000)
(1.000)
(1.000)
Alat kantor
15.000.000
1.667
1.531
1.667
1.667
1.667
akun.dep.atk
11.800.000
(1.311)
(1.204)
(1.311)
(1.311)
(1.311)
Jumlah aktiva
46.400.000
5.156
4.736
4.928
4.998
4.998
Utang dagang
18.400.000
2.044
1.878
1.878
1.878
1.878
Utang wesel
14.000.000
1.556
1.429
1.429
1.429
1.429
Modal saham
14.000.000
1.556
1.429
1.621
1.691
1.691
Jumlah pasiva
46.400.000
5.156
4.736
4.928
4.998
4.998



(127)
65
135
135

Analisis :
Dengan kasus diatas maka nilai tukar mata uang asing saat itu menghasilkan kerugian translasi $127, tetapi pada metode current non current, moneter non moneter dan temporary/nilai tukar mata uang asing mengalami keuntungan sebesar 65 untuk CNC, 135 untuk MNM, dan 135 untuk TEM.

Sumber : idx.co.id

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS